TUGAS KELOMPOK (1)
TUGAS MAKALAH
“PERAN
KONSULTAN DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI”
Oleh :
HARMILA
SAPUTRI : 17 630 001
ASRIANTI : 17 630 098
YUSRIL
BAUDI : 17 630 016
JASMAN : 17 630 002
NASRUN : 17 630 006
AFRIANTY :
17 630103
FEBRIAN SETIAWAN : 17 630 054
LD. AWAL RAMADHAN :17 630 067
RIZKY RAMADHAN : 17 630 010
PROGRAMSTUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2019
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Konsultan
Manajemen Konstruksi memegang peranan yang sangat penting di dalam keberhasilan
sebuah proyek. Tugas sebuah perusahaan konsultan adalah mengawal Owner pada
tahap awal proyek (tahap perencanaan dan perancangan) untuk mempersiapkan tahap
selanjutnya, serta pada masa konstruksi (pelaksanaan pembangunan fisik). Job
description konsultan secara umum adalah menerjemahkan keinginan dan kebutuhan
owner dengan mendampingi konsultan perencana dalam proses desain yang dituangkan
ke dalam dokumen gambar, perhitungan, dan dokumen pendukung lainnya.Kemudian
melakukan pengawasan dan pendampingan kontraktor pada fase pelaksanaannya.
Perencanaan di awal proyek yang matang akan menghasilkan sebuah produk pedoman
pelaksanaan yang akurat, yang nantinya akan sangat turut menentukan kesuksesan
sebuah proyek.
Konsultan
merupakan industri jasa konstruksi yang memiliki peran sangat penting dalam
pembangunan dinegara ini apalagi pembangunan gedung bertingat yang membutuhkan
perhitungan yang matang. Selain itu, jumlah industri jasa konstruksi terus
bertambah sedangkan jumlah proyek fisik yang ditenderkan tidak sebanding dengan
jumlah jasa konstruksi.
Persaingan
antar industri jasa konstruksi pun sangat ketat sebab jumlah proyek dengan jumlah
industri jasa konstruksi tidak sebanding sebab jumlah proyek lebih sedikit.
Sedangkan pada tahun 1980-an jumlah proyek lebih banyak dari pada jumlah
industri jasa konstruksi. Hal inilah yang yang menyebabkan beberapa industri
jasa konstruksi.
Walaupun
demikian masih banyak industri jasa konstruksi yang bertahan hingga sekarang
hal ini membuktikan bahwa visi dan misi mereka untuk
terjun dibidang industri jasa
konstruksi sangat kuat. dan dalam makalah ini akan dibahas mengenai tentang
konsultan. Tema Makalah ini “industri jasa kontruksi” dengan judul ”Peran
konsultan dalam bidang konstruksi” ini
membahas tentang peranan industri
jasa konstruksi khususnya dibidang konsultan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut,
rumusan masalah dalam makalah ini yaitu : Bagaimana peranan Konsultan dalam
Industri Jasa Konstruksi?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam
pembuatan makalah ini adalah:
a. Pembaca mengerti dengan peranan
konsultan dalam bidang konstruksi
b. Makalah ini dibuat untuk melengkapi
tugas mata kuliah Ekonomi & Kewirausahaan Teknik Sipil
2
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Industri Jasa Konstruksi
Dunia
industri konstruksi mungkin adalah merupakan salah satu dunia yang paling
dinamis dibandingkan dengan dunia industri lainnya, terutama dinegara yang
sedang berkembang seperti di Indonesia. Kondisi pasar yang selalu berubah,
periode konstruksi yang relatif sangat singkat, serta adanya fluktuasi harga
material yang sangat sulit diprediksi membutuhkan suatu kemampuan manajerial
yang handal serta pengetahuan yang baik.
Peranan
jasa konstruksi semakin meningkat tetapi belum optimal sebagaimana terlihat
pada kenyataan bahwa pangsa jasa konstruksi asing di Indonesia masih cukup
besar, juga proses pembangunan yang belum efektif dan efisien. Peran industri
konstruksi dalam ekonomi juga dapat dilihat dari segi potensi lapangan kerja,
kebutuhan material dan dampaknya, peraturan publik yang mendukung ekonomi, dan
termasuk dampak perluasan industri konstruksi terhadap ekonomi, distribusi
pendapatan bagi masyarakat lapisan bawah.
Jalan,
bendungan, pekerjaan irigasi, perumahan, sekolah, dan pekerjaan konstruksi lain
adalah landasan fisik dimana usaha pengembangan dan peningkatan standar hidup
dibentuk. Dimana pada sebagian besar negara berkembang, meningkatkan kapasitas
dan kapabilitas konstruksi adalah penting, termasuk meningkatkan efisiensi
biaya, waktu, dan kualitas pekerjaan konstruksi. Sebagai usaha yang
menghasilkan produk berupa prasarana dan sarana fisik, industri konstruksi
mempunyai peran yang sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian nasional
sehingga perlu diperhatikan berbagai permasalahan yang sering terjadi yang
dapat mengakibatkan penurunan kinerja perusahaan jasa konstruksi. Tolak ukur
kesuksesan perusahaan dapat dilihat dari kinerja perusahaan yang dihasilkannya.
Semakin tinggi kinerja perusahaan tersebut maka akan semakin sukses juga
perusahaannya.
3
2.1.1. Karakteristik Industri Jasa Konstruksi
Karakteristik jasa konstruksi adalah
sangat spesifik sekali karena sifatnya sangat berbeda dengan jasa
industri-industri yang lain. Sifat spesifik tersebut ditandai oleh
faktor-faktor sebagai berikut :
1. Merupakan suatu bisnis dengan resiko
yang sangat tinggi yang penuh dengan ketidak pastian dengan laba yang rendah.
2. Pasar sangat dikuasai oleh pembeli
karena kepentingan pembeli sangat dilindungi dengan adanya : konsultan
pengawas, bank garansi, asuransi, prosedtir kompetisi dan adanya sangsi-sangsi
penalti terhadap kontraktor, dilain pihak kepentingan kontraktor hampir tidak
dilindungi sama,sekali.
3. Harga jual atau nilai kontrak
bersifat sangat konservatif Sedangkan biaya produksi mempunyai sifat yang
sangat fluktuatif.
4. Standard mutu dan jadwal waktu
pelaksanaan ditetapkan oleh pembeli.
5. Proses konstruksi yang selalu
berubah akibat dari lokasi dan hasil karya perencanaan yang selalu berbeda
karakteristiknya.
6. Reputasi dari kontraktor sangat
mempengaruhi pengambilan keputusan dari pembeli.
2.1.2. Industri Jasa Konstruksi di Indonesia
Industri
jasa konstruksi adalah industri yang mencakup semua pihak yang terkait dengan
proses konstruksi termasuk tenaga profesi, pelaksana konstruksi dan juga para
pemasok yang bersama-sama memenuhi kebutuhan pelaku dalam industri. Jasa
konstruksi adalah jasa yang menghasilkan prasarana dan sarana fisik. Jasa
tersebut meliputi kegiatan studi, penyusunan rencana teknis/rancang bangun,
pelaksanaan dan pengawasan serta pemeliharaannya. Mengingat bahwa prasarana dan
sarana fisik merupakan landasan pertumbuhan sektor-sektor dalam pembangunan
nasional serta kenyataan bahwa jasa konstruksi berperan pula sebagai penyedia
lapangan kerja, maka jasa konstruksi penting dalam pembangunan nasional.
4
Sebelum
terjadi krisis moneter, sektor jasa konstruksi mengalami pertumbuhan yang cukup
fantastik. Sehingga tak heran apabila sektor itu disebut sebagai motor
penggerak sektor perekonomian yang utama.
Saat
ini kontraktor nasional masih sangat kesulitan untuk bersaing dengan kontraktor
asing yang mampu memperoleh finansial dengan bunga rendah di negaranya.
Sementara kontraktor Indonesia, fasilitas jaminan bank-nya saja masih sering
ditolak oleh pemilik proyek di luar negeri. Pemberian fasilitas khusus bagi
kontraktor yang berupaya mendapatkan tender diluar negeri sudah banyak
dilakukan di negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, Cina dan Korea,
dengan harapan usaha jasa konstruksinya dapat menghasilkan devisa bagi negara.
Fasilitas tersebut disebabkan kontraktor di Korea atau Jepang digandeng
investor swasta maupun pemerintah dari negaranya sendiri.
Selain
itu ada beberapa kelemahan kontraktor nasional, antara lain dalam hal manajemen
organisasi. Kelemahan lainnya adalah minimnya
pengalaman terjun ke luar negeri,
sehingga bisa dikatakan bahwa “lapangan” di mancanegara itu masih asing bagi
kontraktor nasional.
Namun kelemahan ini bisa diatasi
dengan beberapa cara, misalnya dengan menjalin kerja sama kemitraan dengan
perusahaan kontraktor asing, memperbaiki profesionalitas dan manajemen usaha,
serta terus menerus mempelajari karakteristik bisnis konstruksi di berbagai
negara.
Untuk
lebih mencermati kondisi jasa konstruksi Indonesia dalam era globalisasi
tersebut maka dilakukan proses analisis SWOT. Dimana era globalisasi akan
membuka selebar-lebarnya kesempatan kepada kontraktor lain untuk berusaha di
Indonesia.
2.2. Peran Konsultan dalam Industri Konstruksi
Konsultan
adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa kepenasihatan
(Consultancy Service) dalam bidang keahlian tertentu. Dalam bidang konstruksi,
konsultan dibedakan menjadi dua macam yaitu Konsultan Perencana dan Konsultan
Pengawas.
5
2.2.1. Konsultan Perencana
Konsultan
Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan
pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan usaha baik
swasta maupun pemerintah. Saat pelaksanaan pembangunan berlangsung, pihak
konsultan perencana dapat membuat jadwal pertemuan rutin dengan kontraktor
untuk membahas hal-hal yang mungkin perlu mendapat pemecahan dari perencana,
misalnya saat aproval material atau pembuatan gambar shop drawing sebagai pedoman pelaksanaan proyek.
Peran Konsultan Perencana :
1. Mengadakan penyesuaian keadaan
lapangan dengan keinginan pemilik bangunan.
2. Membuat gambar kerja pelaksanaan.
3. Membuat Rencana Kerja dan Syarat
Pelaksanaan Bangunan (RKS) sebagai pedoman pelaksanaan.
4. Membuat Rencana Anggaran Biaya
(RAB).
5. Memproyeksikan keinginan atau
ide-ide pemilik ke dalam desain bangunan.
6. Melakukan perubahan desain bila
terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang tidak memungkinkan
desain terwujud diwujudkan.
7. Mempertanggungjawabkan desain dan
perhitungan struktur jika terjadi kegagalan konstruksi.
6
2.2.2. Konsultan Pengawas
Konsultan
Pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (owner) untuk
melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas dapat berupa badan usaha
atau perorangan. Perlu sumber daya manusia yang
7
ahli di bidangnya masing-masing
seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik, dan lain-lain
sehingga sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan
efisien.
Peran Konsultan Pengawas :
1. Menyelenggarakan administrasi umum
mengenai pelaksanaan kontrak kerja.
2. Melaksanakan pengawasan secara rutin
dalam perjalanan pelaksanaan proyek.
3. Menerbitkan laporan prestasi
pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh pemilik proyek.
4. Konsultan pengawas memberikan saran
atau pertimbangan kepada pemilik proyek maupun kontraktor dalam proyek
pelaksanaan pekerjaan.
5. Mengoreksi dan menyetujui gambar
shop drawing yang diajukan kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan
proyek.
6. Memilih dan memberikan persetujuan
mengenai tipe dan merek yang diusulkan oleh kontraktor proyek namun tetap
berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya.
8
2.3. Frequently
Asked Question (FAQ)
Pada bagian ini akan dipaparkan
pertanyaan dan jawaban yang muncul
ketika diskusi dalam kuliah Ekonomi
dan Kewirausahaan Teknik Sipil (Jum’at, 27 Mei 2016 pukul 14.00-15.30 WIB)
dengan tema “Peran Konsultan dalam Industri Konstruksi”.
FAQ :
1. Posisi seorang konsultan pengawas,
konsultan perencana dalam pelaksanaan proses kontruksi?
Jawab : Sewaktu
owner mempunyai ide untuk suatu konstruksi sampai ke dalam tahapan pengeluaran gambar DED, ini disebut pra-konstruksi
dimana konsultan perencana berperan.
Sedangkan ketika memulai dan selama masa kontruksi, disini peran konsultan
pengawas lebih besar.
2. Misal dalam pelaksanaan proses
pemancangan tiang pondasi, kedalaman tanah keras tidak sesuai dengan yang
tertera di gambar, dan harus direvisi. Berakibat pada menganggur nya alat,
apakah ada penggantian kerugian terhadap kontraktor?
Jawab : Dilakukan
penyelidikan menyeluruh mulai dari proses
perencanaan, seperti data sondir tanah nya. Jika memang ada kelalaian yang
menyebabkan kerugian, maka dapat dituntut ganti rugi
3. Apabila terjadi ketidaksesuaian
antara pelaksana dan perencana, siapakah yang akan bertanggung jawab?
Jawab : Kontraktor
dan konsultan pengawas. Karena seharusnya
kontraktor dalam melaksanakan harus sesuai dengan apa yang sudah
direncanakan.
4. Apabila bangunan rusak tetapi masih
dalam masa pemeliharaan, kepada siapakah owner mengajukan tuntutan? Konsultan
atau kontraktor?
Jawab : Kontraktor,
berarti kontraktor membangun tidak sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan.
5. Antara konsultan pengawas dan
perencana, mengapa berbeda?
Jawab : Untuk
mencegah bentuk penyimpangan dalam masa perencanaan sampai masa kontnruksi selesai.
6. Menguntungkan mana, menjadi seorang
konsultan pengawas, perencana, atau konsultan MK dalam pelelangan konsultan?
Jawab : Umumnya
owner menggunakan jasa konsultan MK ketika
membangun proyek-proyek besar. Antara konsultan pengawas dan perencana
kedua nya dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Ketika bicara biaya, tergantung
kepada nilai proyeknya karena semua nya punya tanggung jawab yang sama
8
7. Siapa yang mengeluarkan SKA?
Jawab : Lembaga
Penyedia Jasa Kontruksi (LPJK)
8. Apa peran INKINDO?
Jawab : Memfasilitasi
konsultan seluruh Indonesia, menyediakan informasi
terbaru yang berhubungan dengan konsultan.
9
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah
dipaparkan, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Konsultan Perencana
Suatu badan perorangan atau badan
usaha yang dipilih oleh pemilik proyek / kontraktor pelaksana untuk melakukan
perencanaan.
2. Konsultan Pengawas
Badan usaha / perorangan yang
ditunjuk oleh owner untuk melakukan
pekerjaan pengawasan sehingga suatu
proyek dapat dibangun dengan kualitas baik dalam waktu cepat dan efisien sesuai
rencana.
Jadi, seorang konsultan itu
memberikan analisis atau kajian, opini atau pendapat, serta penjabaran (detail)
atas suatu fenomena yang menjadi fokus perhatian seorang pembuat keputusan atau
sebuah organisasi. Satu hal yang pasti, konsultan tidak pernah membuat
keputusan untuk klien, dia hanya memberikan analisis, opini, dan penjabaran.
Keputusan tetap di tangan klien.
3.2. Saran
Semakin
berkembangnya dunia industri konstruksi, maka kegiatan tinjauan terhadap
Konsultan juga harus dilakukan perubahan dari waktu ke waktu. Dalam hal ini,
tinjauan pustaka atau referensi sebaiknya didasarkan pada peraturan terkini
yang diterbitkan pemerintah atau asosiasi terkait.
DAFTAR PUSTAKA
https://trinela.wordpress.com/2009/03/14/industri-jasa-konstruksi/
https://ilmusipil.com/
10
Komentar
Posting Komentar